Indah nya sebuah kepasrahan

Bulan ini menjadi awal semester kedua dalam tahun ini, sejenak gue termenung, mengingat-ingat kembali apa saja yang sudah terlewat di semester lalu. Sambil meminum secangkir kopi buatan istri tercinta gue mulai menyusun kembali memori-memori yang kacau dari bulan pertama sampai bulan keenam.

Banyak kejadian yang membuat gue berpikir sore ini, apakah ini yang disebut sebuah kepasrahan?

Pasrah, sebuah kata yang gue hindari sebetulnya, tepat nya sebelum gue mendengar sebuah ceramah dari Pastor yang memimpin perayaan ekaristi pagi ini. Dulu gue tidak pernah berusaha pasrah, gue selalu percaya jika semua perjuangan akan ada hikmah nya buat gue. Gue menolak untuk pasrah karena gue beranggapan hal itu sama dengan gue menyerah. Tetapi gue lupa, tidak semua kejadian harus berakhir dengan sebuah kemenangan, dan disaat seperti itulah sebuah kepasrahan dibutuhkan agar gue tetap berada pada semangat yang tidak menurun karena keadaan.

Gue mulai mencari arti dari sebuah kepasrahan, dan gue mulai melihat jawaban nya. Kita memang tidak boleh menyerah pada keadaan, kesulitan, dan rintangan. Kita harus tetap berjuang dan berjuang, akan tetapi kita hanya seorang manusia biasa, kita tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan kita untuk menghadapi semua cobaan yang ada. Kita harus bisa pasrah pada-Nya, karena apapun yang kita perjuangkan, apapun yang kita inginkan, dan apapun yang kita rencanakan, hanya bisa terjadi jika Tuhan berkehendak dan sesuai dengan kehendak-Nya, disaat kita mulai akan menyerah karena rencana, perjuangan, dan keinginan kita tidak sejalan dengan-Nya, disaat itulah kita harus belajar pasrah. Dengan pasrah kita mendekatkan diri kita kepada-Nya, kita akan diberikan kekuatan-Nya, dan kita tidak akan merasa kita gagal.

Dari semua itu gue mulai melihat hal baru yang harus gue pelajari mulai saat ini, yaitu belajar Pasrah disaat tertentu agar semangat gue tidak runtuh.

Hal itu karena gue percaya, jika ada sebuah kebijaksanaan dalam setiap pilihan dalam hidup, dan semua pilihan-pilihan itu memiliki waktunya masing-masing untuk indah pada waktunya. Dan tentunya gue juga percaya jika Dia tidak pernah meninggalkan gue and selalu menyertai gue dalam membangun hidup gue dan merintis cita-cita gue.

Regards

SWD