Ingin tahu tentang saya?

I am,

a great daddy for 2 and husband.

an Engineer by default, a designer by pleasure, a consultant by passion.

a dreamer, a planner, a fighter, a lover, a solver.

like do something than endless complaining.

— — — *@* — — —

Saya, pria beruntung ini, lahir di angkatan 80, di kota udang (hayo tebak…) sempat pindah ke Ibu kota sebentar saat masih imut-imut, lalu pindah lagi menetap dan tumbuh besar cukup lama di kota bahari :), kemudian pindah lagi untuk kuliah dan akhirnya membangun keluarga di ibu kota lama karena kabarnya mau dipindah ke Kalimantan, dan sekarang pindah lagi dan berakhir di kota 4 musim dalam sehari, di benua tempat tinggal para Kangguru.

Setelah lulus dari SMA dengan nilai yang hanya rata-rata saja, coba-coba daftar kuliah ke Tarumanagara, jurusan Elektro arus lemah, eh… ternyata diterima hahaha… dan akhirnya berhasil lulus S1 juga, dan pas lulus dulu, wuih… idealisme nya berkobar-kobar, saya mencari pekerjaan yang harus sesuai dengan latar belakang ilmu saya, sesuai jurusan saya dimana itu adalah Elektro Telekomunikasi, keren ga tuh… mainannya orbit satelit. Kenapa saat itu saya idealis, karena kuliahnya amit-amit susahnya hikss… masa ga dipake kan ya ilmunya…

Eh… setelah berusaha cukup sebentar, ternyata susyahh bingitsss makjang dapetin kerjaan yang sesuai… akhirnya saya pasrah deh kerja apa aja yang penting masih nyenggol sedikit ijazah S1 saya yang lulusnya pun dengan IPK rata-rata saja, dan terdampar lah saya menjadi tenaga ahli PABX (sistem telepon). Pas pertama kerja, bingung bengong ini barang apaan yaa… eh lama kelamaan malah keasikan di dunia PABX.

Ga pakai lama, dalam waktu 15 bulan kemudian saya ditawarin untuk belajar IT Networking, wuih… keren dah tuh di masa itu… apalagi pakai embel-embel Cisco Systems, salah satu perusahaan IT Networking terbesar di dunia yang jadi acuan bagaimana jaringan kita dibuat termasuk sambungan internet. Langsung saya iyain dengan anggukan semangat 45 kali 2, yang kemudian mengantar saya sampai ke jenjang sertifikasi tertinggi di dunia Networking ini, CCIE (Cisco Certified Internetwork Expert) di bidang Routing and Switching. Terimakasih ya Bu, Pak, berkat kalian saya jadi punya skill IT bagian Networking yang cukup mumpuni sampai sekarang dan terbukti masih bisa bersaing di negara Kangguru.

Setelah belajar IT Networking, ya namanya juga udah jalannya ya… saya nyemplung lagi ke dunia PABX, tapi…. yang kali ini teknologinya sudah IP dan lagi-lagi bagian dari teknologi Cisco Systems, jadi skill saya kombinasi Networking, VoIP, dan IP Telephony ditambah Infrastructure Security dan Wireless, yang jika ditambah dengan sedikit skill di VmWare (Virtualization) dan Microsoft, jadi lumayan komplit deh ya… Setelah beberapa lama di Teknikal, jadi tukang engineer lah intinya…. saya bergerak ke desain dan jualan ciehh… keren kan, bahasa gaol nya jadi tukang konsultan dan terakhir sempat menjadi Manajer untuk 1 technical consultant team di Indonesia sebelum saya migrasi ke Australia, tapi sekarang kembali menjadi Senior Network Engineer lagi saat bekerja disini hehehe… 🙂

Dengan semua skill yang saya punya saat itu, lalu saya pun mulai berangan-angan untuk membawa anak saya ke luar negeri agar mereka bisa sekolah di luar negeri, secara ibunya ga punya kesempatan apalagi bapaknya yang makan aja susah pas kuliah dulu hehehe… selain itu saya juga punya cita-cita ingin memberikan kehidupan sebaik mungkin untuk keluarga kecil saya, semaksimalnya yang bisa saya berikan, yang kemudian menjadi awal dari terjadinya sebuah persiapan untuk impian paling liar saya, yaitu membawa keluarga saya ke kota 4 musim sehari dan paling layak untuk hidup sedunia 6 7 kali berturut-turut dari tahun 2011 dan nomor dua setelahnya untuk 2 kali berturut-turut menurut sebuah survey, dan apakah nama kota itu? gugel sendiri ya…. 🙂

Sekarang kami disini, di kota yang saya suruh kalian gugel tadi, melihat anak-anak kami tumbuh, sekolah dan berusaha membangun kehidupan lagi dari nol yang sekarang sudah mulai stabil dan lokal. Cape nya itu loh… ga ketulungan, belum lagi deg-deg-an nya, tapi dengan kekuatan doa dan bahu membahu, kami yakin kalau semua akan berkah pada waktu nya nanti (dan itu sudah terbukti).

Kawan dan handai taulan biasa memanggil saya udjo, harjo, hanya jo, atau bejo. Terserah deh…. apapun itu, saya tetap akan menengok jika ditujukan kepada saya. Disini pun kadang orang-orang hanya memanggil saya dengan Jo saja karena kesulitan mengucapkan nama saya, nama jawa di lidah orang bule kebayang kan tuh… wakakak…

Saya, termasuk orang yang ingin menjauhi politik karena alasan sederhana, kotor dan memusingkan. Punya impian sederhana juga, yaitu ingin bebas, bebas dari kejaran biaya pendidikan yang semakin mencekik, bebas dari rasa takut saat sakit tidak memiliki biaya yang cukup, dan memiliki keseimbangan antara mencari nafkah dengan memiliki waktu untuk keluarga, dan satu lagi ingin memberikan kehidupan yang terbaik yang bisa saya berikan kepada istri dan kedua anak saya. Cukup sederhana kan? 🙂

Saya memiliki istri yang tangguh dan penuh cinta (muah.. muah…) bernama Lini, angkatan ’83 dan dulu seorang Arsitek (Lulusan Arsi Untar loh…) yang sekarang sedang mau fokus di dunia kuliner karena kerja sebagai Arsitek di Australia ternyata harus mengambil kuliah penyesuaian dulu dan juga harus memiliki ijin di Australia yang harganya lumayan membuat decak kagum hahaha… maklum kami hanya keluarga nge-pas. Yang kemudian sekarang berubah lagi karena ijin yang sulit didapatkan karena kami memiliki doggy yang kami juga tidak ingin buang karena dia kami adopsi justru saat dibuang oleh pemilik lamanya. Rencana kemudian berubah dari menekuni dunia kuliner ke menekuni dunia seni, dan saat ini berkutat disekitaran macrame.

Saya juga punya 2 putra yang lucu dan pintar (yang kalau sudah ketemu berduaan… haduh… haduh… jadi momen dimana kesabaran kami diuji), yang pertama Arland (yang berarti jujur, yang diambil dari inspirasi Mazmur 34:1) lahir tahun 2012 dan yang kedua Jovan (yang berarti penuh suka cita, yang diambil dari inspirasi Mazmur 16:3) lahir tahun 2015, bukan sebuah kebetulan jika ternyata istri dan kedua putra saya adalah anak betawi (tapi tidak ketinggalan jaman seperti katanya lagu si doel). Hal berikutnya tentu saya juga memiliki sebuah kehidupan yang sangat luar biasa yang sungguh membuat saya tidak pernah lupa memanjatkan syukur kepada-Nya. Mereka selalu menjadi motivasi saya untuk tidak pernah menyerah dalam mencari kehidupan yang lebih baik, yang tidak hanya diukur dari materi dan harta yang kami miliki tetapi juga lingkungan yang lebih bersih, baik, aman, dan nyaman untuk tumbuh kembang anak kami dan membangun keluarga kami.

Di bulan September 2015 kami sempat memutuskan untuk migrasi ke kota 4 musim dalam sehari untuk mengejar impian terliar kami yang ternyata saat itu berakhir harus pulang ke Tanah Air terlebih dahulu. Tuhan memiliki rencana lain dan pernah saya tuliskan disini. Pengalaman-pengalaman berharga saat migrasi pertama kali itu yang tidak akan pernah kami lupakan, yang kemudian mendidik dan membentuk kami menjadi lebih baik (setidaknya itu yang kami rasakan) dan kembali merajut rencana baru dengan cara lain untuk mewujudkan impian kami (lagi) bagi keluarga dan anak-anak kami.

Saya sempat frustasi dan depresi karena merasa gagal, akan tetapi (entah kenapa) tetap menolak untuk menyerah begitu saja dan berhenti mengejar impian saya untuk keluarga kecil saya…

Yang kemudian, Tuhan menunjukan jalan bagi kami 1 tahun 1 bulan kemudian, yang membuat jalan kami meraih apa yang kami impikan bisa dimulai lagi dengan cara yang lebih baik dan tidak terduga melalui mukjizat-Nya yang selalu terjadi dengan begitu elegan dan tidak tertebak. Mengapa saya menyebutkan jika ini adalah mukjizat, karena hal ini terjadi di waktu yang saya anggap sangat mustahil. Sehingga saya kemudian memutuskan untuk mencoba lagi, dan tentunya kali ini dengan bekal pengalaman sebelumnya, saya berusaha membuat strategi yang lebih baik, dan semoga kali ini bisa berhasil.

Kami kembali lagi kesini di awal tahun 2017. Tepatnya di bulan Februari, kami berhasil bertahan dan saat ini memutuskan untuk tinggal disini, setidaknya (semoga) sampai kedua anak kami lulus sarjana. Sebuah proses perjalanan yang diwarnai culture shock parah di tahun pertama yang kemudian membawa saya ke sebuah proses rohani untuk tantangan yang saya hadapi dalam proses migrasi ke Australia ini, disinilah saya dibawa untuk mengenal sebuah proses berserah yang kemudian sangat banyak membantu saya untuk tetap berjuang sebaik mungkin sembari belajar untuk pasrah dalam hasilnya sehingga secara tidak langsung membawa saya untuk belajar dua hal penting yang sampai saat ini masih harus terus saya latih dan pupuk yaitu belajar untuk tidak kawatir akan masa depan dan belajar untuk tidak kecewa akan apapun hasilnya. Mudah? sangat tidak mudah, tapi saat kita sudah berada di titik itu ada rasa damai dan tenang yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Cukup? tentu tidak, karena proses berserah adalah proses belajar tanpa henti dan proses memupuk dari waktu ke waktu seumur perjalanan hidup fana kita.

Sudah ketemu belum kota apa yang saya maksud?? 🙂

Semoga Tuhan selalu menyertai setiap langkah kami… yang kami percaya PASTI terjadi 🙂

— — — *@* — — —

I love so much this quote,

“Don’t ever let somebody tell you… You can’t do something. Not even me. — You got a dream… You gotta protect it. People can’t do something themselves, they wanna tell you you can’t do it. If you want something, go get it. Period. — The pursuit of happyness”

“The biggest adventure you can take is to live the life of your dreams – Oprah”

and,

“It’s always painful when you pursue your dream because need to leave the comfort zone. But… it’s worthy, at least you dare to try not only dream it. The highest achievement in the life is to get the happiness whatever it form. — by my own”

— — — *@* — — —

Tempat menumpahkan semua pemikiran, uneq-uneq, cerita, personal record dan lain sebagainya.

17337dd8f0e4069873ac515281ee1b0d

3 Replies to “Ingin tahu tentang saya?”

  1. Tulisan & kisahnya menarik. Saya salah satu pembaca yang bisa relate karena sudah lihat teman saya disana. Saya nyasar ke blognya karena lagi bayangin kalo saya kerja & tinggal di Australia, sukses terus mas Udjo.

    Oya, ada IG saya ya, agar kita bisa contact atau sekedar ngopi bareng di Melbourne, IG saya @andrew.tan1

    Liked by 1 person

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.