Terlewat tidak terlupakan

Karena kemarin nulis tentang kawan yang berkunjung, iseng-iseng saya buka lagi file foto saya satu per satu dan tadaaaa… ketemu yang kucari…

Yang ada di foto itu adalah Budiyanto, dia salah satu CCIE di tempat kerja terakhir saya di Jakarta sebelum migrasi yang kedua kali kesini. Dan dia adalah kawan yang pertama kali mengunjungi saya saat itu (kira-kira 1 bulan setelah kami migrasi) karena kebetulan dia mengikuti Cisco Live yang kebetulan memang diadakan di Melbourne tahun lalu.

Kemampuan analisa teknis yang tajam dan analisa strategi penjualan menjadi 2 kemampuan diatas rata-rata yang dimiliki Budi dan itu sangat membantu selama saya memimpin team Pre-Sales saat itu. Kami sering sekali berdiskusi dan berdebat dan setelahnya kami makan siang bersama sambil ngobrol tentang kehidupan kami diluar pekerjaan.

Saya sempatkan bertemu dengan dia setelah pulang kerja dan kebetulan hotelnya dekat dengan Southern Cross. Kami sempatkan makan malam bersama di Nandos sambil ngobrol ngalor ngidul ngulon ngetan. Setelah kenyang kami jalan mengitari CBD dan kemudian saya antar dia sampai ke Hotel saat sang Surya sudah mulai masuk ke peraduan, kira-kira hampir jam 9 malam.

Sebetulnya sejak kami pindah kesini sampai sekarang masih ada beberapa kawan yang sempat datang juga ke Melbourne, tapi karena ketidak tepatan waktu kami tidak bisa saling bertatap muka, tapi mengetahui mereka memberi kabar dan bisa menikmati kota ini sudah cukup membuat saya senang karena kota ini memang Cantik, dan saya percaya dilain waktu kami pasti bisa bertemu lagi. Jika tidak disini bisa ditempat lain.

Dikunjungi lagi

Ahay… dikunjungin lagi sama kawan dari Tanah Air. Kami dulu pernah kerja bareng di 1 perusahaan dan hari ini kami bertemu, ngobrol panjang lebar di salah satu restoran nusantara di Melbourne.

Kawan ku yang satu ini namanya Mas Hastu a.k.a HAnya Satu TUhan hahaha… terkenal dengan kemampuan nya menjinakan customer dengan logika logika common sense yang sulit diperdebatkan yang membuat kami menjulukinya “contong maut”.

Kedatangan beliau kali ini dalam rangka Tamasya, setelah mampir ke Sydney, Gold Coast, Tasmania, kemudian disempatkan ke kota Melbourne.

Kami pun langsung menyusun rencana untuk kopdar dan sebuah restoran nusantara bernama Nelayan pun menjadi pilihan karena selain seleranya nusantara restoran ini juga bisa dipastikan halal bagi umat muslim.

Kami makan siang bersama sambil berbincang ria tentang banyak hal, dari noltasgia masa lalu, membahas kehidupan secara umum sampai becanda ria satu dengan lainnya, masih dengan gaya khas nya yang lugas ceplas ceplos dan berada dalam common sense. Perbincangan yang hangat di sela makan siang yang terlalu sayang dilewatkan untuk diabadikan sebagai tulisan untuk kenangan dimasa depan.

Sampai kita bertemu lagi Mas Hastu di lain kesempatan, terimakasih sudah menyempatkan diri untuk mampir dan bertemu kami di Melbourne. Berkat Tuhan selalu bersama mu dan langkah mu.

1 Imlek

Seperti apa sih Imlek di Melbourne itu?

Pertanyaan yang akhirnya terjawab karena kami merayakannya disini hari ini. Merayakan Imlek di Melbourne itu tidak serame di Jakarta tentunya. Rame disini itu bukan keramean secara umum di tempat-tempat umum ya, tapi maksudnya lebih kepada keluarga.

Merayakan imlek di Jakarta selalu kami lewati bersama keluarga disana. Bisa seharian kami berkumpul dan bercanda satu dengan lainnya di hari imlek sambil menikmati beraneka ragam makanan terutama si om b2 hahaha…

Sedangkan disini, kami cenderung merayakannya hanya bersama keluarga kecil saja. Bersama istri dan anak-anak dan itu pun saya harus mengambil cuti karena disini imlek ga libur hehehe…

Kami memulai hari dengan menandatangani sebuah kontrak yang kami harapkan akan lancar-lancar saja sampai semua selesai. Kontraknya apa nanti ya baru saya ceritakan, yang pasti ini ada hubungannya dengan salah satu impian kami disini dan tentu saya secara pribadi masih terkagum kagum dengan cara kerja Dia yang diatas yang selalu tidak terkalkulasi dan terprediksi. Luar biasa.

Setelah itu kami pindah ke sebuah pusat perbelanjaan untuk makan siang bersama. Tadinya mau ke city tapi kami simpan niatnya untuk malam hari karena lebih seru hahaha…

Setelah makan siang kami mampir ke perpustakaan untuk mengembalikan buku pinjaman sekaligus meminjam yang baru.

Kami pulang dulu ke rumah untuk melanjutkan telpon maupun video call dengan keluarga disana untuk mengucapkan salam imlek dan doa bagi mereka.

Dan saya pun tidur sebentar setelahnya hahaha… mumpung udaranya lagi uenak karena berada di sekitar 22 derajat. Adem boo…

Setelah bangun, kami pun beranjak ke city, tujuan kami kali ini adalah crown. Mobil saya parkirkan di stasiun kereta camberwell dan kami menggunakan kereta dan sambung tram ke crown (karena parkiran mobil disana muahall).

Ruamee bener itu tempat. Didalam mereka memiliki deretan shio yang kami sempatkan untuk foto masing-masing bersama shio-nya hahaha…

Setelah itu kami pun beranjak keluar menikmati selasar pedestrian (yang gede lebar) diantara sungai yarra dan crown. Kebetulan disana lagi ada food stand, ahh… sedapp nian…

Mata saya lansung jelalatan mencari makanan dan langsung mendapatkan sepiring besar kerang hahaha….

Selain itu, saya juga mendapatkan sate huhuyyy… akhirnya makan sate juga, dan ini adalah sate 3 sekawan yang nikmat daging nya sungguh menggoda, si ayam, si domba dan si B2.

Setelah puas menyantap kami pun duduk-duduk menikmati suasana keramaian yang dibuat mendekati suasana pecinan. Seperti ada atraksi orang berdandan seperti dewa kemakmuran dan jalan kesana kemari dsb.

Error
This video doesn’t exist

Kami pun menutup petualangan ini dengan segepok eskrim yang sebetulnya bikin kaget karena kami tidak menyangka akan mendapatkan eskrim sampai 3 buletan untuk ukuran regular hahaha… sayang tidak sempat difoto karena JD dah kalap makan es krim nya.

Setelah itu kami pulang, ternyata merayakan imlek di Melbourne ada keseruan tersendiri. Dan lebih jauh dari itu, makna dari sebuah perayaan menurut saya pribadi adalah lebih kepada bagaimana kita mengelola momen disekitar kita dan bagaimana kita mengelola waktu yang sangat berharga dan semakin sedikit ini agar benar-benar berkualitas bersama orang yang kita sayang.

Suhu kota Melbourne yang semakin turun beberapa hari ini membuat kota ini kembali sejuk dan kadang cenderung dingin seperti umumnya setelah beberapa minggu kemaren dihantam suhu diatas 30 bahkan 40 beberapa kali. Suhu yang membuat badan semakin malas bergerak apalagi kalau harus berangkat kerja dipagi hari. Malas nya kambuh deh… hahaha…

Gong Xi

Gong xi gong xi…

Tahun ini kami merayakan imlek pertama di Melbourne. Imlek yang dirayakan dengan cara berbeda karena jauh dari keluarga yang setiap tahun selalu kumpul di momen spesial ini.

Disini juga tidak ada libur khusus untuk hari imlek (sama seperti di Indonesia sebelum alm. Gusdur menjadi Presiden). Jadi, saya mau ga mau harus mengambil cuti agar bisa melewati hati pertama tahun penanggalan berdasarkan bulan ini bersama keluarga kecil saya.

Hari ini kami akan menandatangani sesuatu yang akan menjadi impian kami kedepan. Sengaja hari ini dipilih dengan harapan segala sesuatu nya bisa selalu baik dan lebih baik. Tuhan sungguh baik…

Imlek juga menjadi pelengkap deretan hari yang kami rayakan sebelumnya, hari ini melengkapi semua hati penting kami yang kami lewatkan di tanah perantauan. Ga nyangka sih sebenernya sampai saat ini, ternyata kami berhasil bertahan sampai sejauh ini, dan pasti terus sampai selamanya jika Tuhan mengijinkan.

Gong xi fa chai kawan. Selamat tahun baru Imlek 2569. Semoga kita diberi kesehatan, kebaikan dan kesuksesan yang berlimpah di tahun ini.