Seperti apa sih Imlek di Melbourne itu?
Pertanyaan yang akhirnya terjawab karena kami merayakannya disini hari ini. Merayakan Imlek di Melbourne itu tidak serame di Jakarta tentunya. Rame disini itu bukan keramean secara umum di tempat-tempat umum ya, tapi maksudnya lebih kepada keluarga.
Merayakan imlek di Jakarta selalu kami lewati bersama keluarga disana. Bisa seharian kami berkumpul dan bercanda satu dengan lainnya di hari imlek sambil menikmati beraneka ragam makanan terutama si om b2 hahaha…
Sedangkan disini, kami cenderung merayakannya hanya bersama keluarga kecil saja. Bersama istri dan anak-anak dan itu pun saya harus mengambil cuti karena disini imlek ga libur hehehe…
Kami memulai hari dengan menandatangani sebuah kontrak yang kami harapkan akan lancar-lancar saja sampai semua selesai. Kontraknya apa nanti ya baru saya ceritakan, yang pasti ini ada hubungannya dengan salah satu impian kami disini dan tentu saya secara pribadi masih terkagum kagum dengan cara kerja Dia yang diatas yang selalu tidak terkalkulasi dan terprediksi. Luar biasa.
Setelah itu kami pindah ke sebuah pusat perbelanjaan untuk makan siang bersama. Tadinya mau ke city tapi kami simpan niatnya untuk malam hari karena lebih seru hahaha…
Setelah makan siang kami mampir ke perpustakaan untuk mengembalikan buku pinjaman sekaligus meminjam yang baru.
Kami pulang dulu ke rumah untuk melanjutkan telpon maupun video call dengan keluarga disana untuk mengucapkan salam imlek dan doa bagi mereka.
Dan saya pun tidur sebentar setelahnya hahaha… mumpung udaranya lagi uenak karena berada di sekitar 22 derajat. Adem boo…
Setelah bangun, kami pun beranjak ke city, tujuan kami kali ini adalah crown. Mobil saya parkirkan di stasiun kereta camberwell dan kami menggunakan kereta dan sambung tram ke crown (karena parkiran mobil disana muahall).
Ruamee bener itu tempat. Didalam mereka memiliki deretan shio yang kami sempatkan untuk foto masing-masing bersama shio-nya hahaha…
Setelah itu kami pun beranjak keluar menikmati selasar pedestrian (yang gede lebar) diantara sungai yarra dan crown. Kebetulan disana lagi ada food stand, ahh… sedapp nian…
Mata saya lansung jelalatan mencari makanan dan langsung mendapatkan sepiring besar kerang hahaha….
Selain itu, saya juga mendapatkan sate huhuyyy… akhirnya makan sate juga, dan ini adalah sate 3 sekawan yang nikmat daging nya sungguh menggoda, si ayam, si domba dan si B2.
Setelah puas menyantap kami pun duduk-duduk menikmati suasana keramaian yang dibuat mendekati suasana pecinan. Seperti ada atraksi orang berdandan seperti dewa kemakmuran dan jalan kesana kemari dsb.
Error
This video doesn’t exist
Kami pun menutup petualangan ini dengan segepok eskrim yang sebetulnya bikin kaget karena kami tidak menyangka akan mendapatkan eskrim sampai 3 buletan untuk ukuran regular hahaha… sayang tidak sempat difoto karena JD dah kalap makan es krim nya.
Setelah itu kami pulang, ternyata merayakan imlek di Melbourne ada keseruan tersendiri. Dan lebih jauh dari itu, makna dari sebuah perayaan menurut saya pribadi adalah lebih kepada bagaimana kita mengelola momen disekitar kita dan bagaimana kita mengelola waktu yang sangat berharga dan semakin sedikit ini agar benar-benar berkualitas bersama orang yang kita sayang.
Suhu kota Melbourne yang semakin turun beberapa hari ini membuat kota ini kembali sejuk dan kadang cenderung dingin seperti umumnya setelah beberapa minggu kemaren dihantam suhu diatas 30 bahkan 40 beberapa kali. Suhu yang membuat badan semakin malas bergerak apalagi kalau harus berangkat kerja dipagi hari. Malas nya kambuh deh… hahaha…