Dua Belas

Hari ini Si Mbarep ultah ke dua belas, ahhh… cepat sekali rasanya waktu terbang dan tidak kembali, masih berasa seperti baru kemaren saya ada di Sydney untuk ujian Lab untuk CCIE Voice dan menyempatkan diri ke Paddy Market untuk mencari sesuatu buat si AL yang akhirnya beli sepasang sepatu bayi dengan koala sebagai hiasannya dan sekarang dia sudah remaja saja.

Ultah tahun ini kami janji sama si Mbarep untuk dipestain, cuman ya kami ngundang ga banyak, kurang lebih 15 orang dan hanya beberapa kawan dari sekolah dia beserta kakak adiknya saja karena harap maklum Bapake masih banyak cicilan yang musti dibayar hehehe…. Tempat pesta, kue, sampai ke tetek bengeknya kami serahkan kepada dia untuk planning mau dimana dan mau bagaimana, setelah itu baru kami berunding bisa atau tidak bisa dilakukan setelah ditimbang dari sisi biaya dan lain sebagainya. Memang sih, jadi rada panjang diskusinya tapi hal ini bagus buat melatih tanggung-jawab dia dan juga melatih dia mengambil keputusan sambil menimbang keputusan yang akan diambil sekalian mengajak dia untuk berpikir dari sisi finansialnya juga.

Akhirnya tempat, kue, mau hadiah apa dan segala handai taulannya pun sudah ditentukan. Dan karena ultah dia di hari Rabu yang tentu bertepatan dengan hari sekolah, kami undur pestanya ke hari Sabtu terdekat. Nah… sekarang tinggal Bapake yang itung-itungan isi dompet hahaha….

Selamat Ulang Tahun ya AL, selamat memasuki dunia remaja sebentar lagi. Sudah saatnya tanggung jawab kamu ditambah baik di rumah, sekolah maupun di pribadi kamu sendiri. Contoh tanggung jawabnya apa yang kami berikan, misalnya untuk di rumah dia punya tugas TAMBAHAN (boleh milih) antara bantuin vacum rumah atau ngepel. Untuk sekolah sudah secara otomatis dia punya tanggung jawab tambahan berupa project-project baru dari sekolah yang tentu harus dia selesaikan di rumah sebelum bermain. Dan diri dia sendiri kami berikan tambahan tanggung jawab berupa telepon genggam beserta tanggung jawab berselancar di dunia maya yang selama ini sudah saya coba pupuk tentang bahaya dan ancamannya selain hal-hal positif yang tentunya bisa membantu dia berkembang.

Sekali lagi selamat berulang tahun yang kedua belas AL. Jadilah pribadi yang santai tapi bertanggung jawab, yang ceria tapi tetap serius dengan kehidupan, yang tidak meninggalkan Tuhan-mu tapi tidak terlalu agamis dan tentunya yang bahagia tapi jangan takut untuk menangis saat diperlukan. Dan… jadilah manusia yang berguna dan berbakti pada kemanusiaan nantinya, bukan lainnya.

Autum sudah…

Daun mulai berguguran dan membuat back yard rumah jadi sedikit kotor, belum lagi suhu yang naik turun ga karuan seperti ingus menjadi warna dari musim gugur di Melbourne yang terkenal dengan julukan empat musim dalam sehari.

Musim gugur tahun ini entah kenapa berasa sedikit beda. Lonjakan suhu yang memang beberapa kali terjadi waktu dahulu, sekarang berasa lebih sering. Beberapa hari dibawah 20 lalu beberapa hari kemudian panas menyengat diatas 30 dan beberapa hari malah lebih ekstrim lagi karena pagi hari dibawah 20 lalu naik jadi 35 menjelang malam sudah seperti makanan mingguan kalau ga mau dibilang sehari-hari.

Tahun ini berasa cepat buat saya, sekejap mata sudah di bulan Maret dan sebentar lagi seminggu pun akan menjadi kenangan. Tahun ini menjadi tahun yang cukup berat buat kami sebetulnya karena kami harus menyiapkan dana untuk si mbarep yang sebentar lagi akan masuk Secondary School (SMP) dan karena kami ingin memasukan mereka ke sekolah katolik, biaya jadi lumayan yang harus kami siapkan. Belum lagi beberapa kejadian yang membuat kami juga harus menyiapkan atau menyisihkan dana dadakan. Bunga KPR yang ga turun-turun juga menjadi salah satu faktor disamping harga kebutuhan juga lupa turun sepertinya. Ya mungkin sebentar lagi turun karena RBA sudah merencanakan untuk menurunkan suku bunga bank akhir tahun ini yang entah jadi entah ga.

Selain yang berat-berat tentu ada yang ringan dan menyenangkan juga donk ya… biar lebih berimbang. Yang menyenangkan tahun ini adalah semakin membaiknya bisnis istri, di awal tahun saja dia sudah bisa membukukan angka yang lumayan buat pemula seperti kami. Hal lainnya adalah bulan depan bakalan ada kenaikan gaji dan bonus horeee… yang walaupun setelah sampai ke rekening angkanya bikin ngelus dada karena besarnya potongan pajak yang harus dibayar.

Kita sudah di bulan Maret (lagi), bulan yang menjadi awal dari musim gugur ini semoga bisa memberi kenangan yang baik dan manis buat kami sekeluarga.

Sudah ditengah.

Haiizzz… November sudah sampe ditengah saja kawan, dan… ga lama lagi masuk Summer setelah dua bulan belakangan ini suhu naik turun ga karuan seperti ingus yang sukses bikin badan penuh tato kerikan. Summer tahun ini kemungkinan besar kami tidak akan kemana-mana selain menikmati summer di rumah saja, kalaupun pergi pun ya paling sekitaran VIC saja karena selain saya akhir tahun ini memutuskan untuk standby buat nambah-nambahin cuti yang bisa di simpen, doku juga ga dalam lampu hijau buat dipakai liburan hahaha… maklum baru mudik kan kita tahun ini.

Ya mau gimana lagi, hidup nyaris pas-pas-an ya beginilah… tapi ga papa nyaris pas-pas-an asal sekeluarga sehat amin sampai sekarang dan kami juga tidak kekurangan sampai detik ini dan masih bisa kirim sedikit untuk orang tua disana, dann… yang lebih penting adalah kami memiliki hidup yang bahagia dan berkualitas sejauh ini yang tidak bisa ditentukan oleh harta.

Keputusan untuk migrasi ke Australia yang kami ambil tujuh tahun lalu adalah keputusan terbaik karena selain kami mencapai impian kami berdua yaitu ingin membesarkan anak-anak di lingkungan yang lebih baik, bersih dan tertib, dengan migrasi ke negara bahkan benua lain juga memberikan warna dan pengalaman lain dalam perjalanan kehidupan kami. Yang…. tentu tidak terlepas dari campur tangan Tuhan yang maha baik akan semua berkat ini, kami benar-benar sangat bersyukur untuk semua ini terlepas dari jatuh bangun yang kami rasakan dari awal sampai hari ini.

Natal sudah semakin dekat, dan seperti biasa sambil kerja lagu-lagu Natal sudah mulai diputar menemani saya di garasi hampir setiap hari. Mendengarkan lagu-lagu Natal itu bikin adem dan tenang lohh…. mungkin hanya bagi saya hahaha… tapi ini beneran, apalagi kalau sedang ada masalah sistem yang harus diselesaikan, setelah semua selesai dikerjakan duduk sambil selonjoran sambil dengerin lagu Natal itu membuat tenang…

Etika di meja makan.

Saya… termasuk orang yang sangat menjunjung tinggi yang namanya makan keluarga, kenapa? karena di dalam sebuah rumah dimana saja sebagian besar waktu hanya disaat makan saja semua anggota keluarga berkumpul, duduk bersama dan bertemu di meja makan. Dari dulu saat mendiang Papa masih hidup, saya selalu diajarkan etika di meja makan yang sekarang saya terapkan dan turunkan kepada anak-anak. Apa saja itu?

Etika pertama, alat makan yang kita gunakan hanya boleh berada diatas piring kita. Sering kali kita menemui orang makan pakai sumpit lalu sumpit yang sama beredar dari satu piring ke piring yang lainnya padahal sedang makan tengah (istilah yang digunakan saat kita berbagi sayuran dengan orang lain di meja makan). Ini adalah pantangan pertama saya baik kepada diri saya sendiri maupun kepada anak-anak. Jika suatu saat ada yang menggunakan sumpit yang dia makan untuk mengambil sesuatu di piring yang seharusnya untuk berbagi sayur, anak-anak langsung saya larang untuk mengambil makanan yang ada di piring itu lagi termasuk saya juga tidak akan mengambil makanan di piring yang bersangkutan. Semua ini untuk menjaga kebersihan dan bertukar penyakit. Tapi kan itu salah satu bagian dari budaya terutama buat orang cina? oh ya… silahkan berbagi ludah di piring yang sama, tapi saya berhak untuk menjaga kesehatan keluarga saya terutama anak-anak dengan tidak ikut berbagi ludah dengan kalian. Jika kalian merasa hal itu normal dan layak dilakukan, silahkan… dan katakan itu pada COVID-19, tidak perlu donk ada pandemik lain agar kita mau belajar lebih bersih, sehat dan menghormati batasan orang lain?

Etika kedua, tidak bicara saat mulut sedang ada makanan. Ngobrol sambil makan itu memang asik, selain bisa beradu liur yang ga sengaja terbang selama kita berbicara maupun tertawa juga bisa menghidupkan suasana jadi lebih ramai. Tapi… kalau bicara nya saat ada makanan di dalam mulut, itu pantangan kedua saya ke anak-anak. Selain berbahaya karena bisa membuat kita tersedak makanan yang sedang ingin turun ke lambung atau membuat lidah dan bibir tergigit, hal itu juga bisa membuat meja makan jadi tempat saling menembakan serpihan-serpihan makanan yang terbang bersama ludah dari satu sisi ke sisi lainnya. Kita kan mau makan bukan main perang-perangan pakai doplets kan, betul apa betul? Itu kenapa jika saya di ajak ngobrol dan harus merespon atau menjawab, saya akan meletakan alat makan lalu bersandar kebelakang baru bicara. Karena selain hal itu bisa membuat saya tidak berbicara sambil mengunyah sesuatu, juga menjaga serpihan ludah saya yang tidak sengaja terbang saat sedang berbicara bisa sejauh mungkin dari meja makan.

Etika ketiga, setelah makan bereskan piring dan kursi yang kita gunakan. Ini adalah aturan mutlak saya kepada anak-anak. Tidak ada yang boleh main jadi tuan atau pangeran di meja makan karena itu adalah pantangan ketiga saya, selesai makan piring dan semua alat makan angkat dan taro di tempat cucian piring, setelah itu kursi dikembalikan ke posisi semula. Tidak peduli mereka cewek atau cowok yang kebetulan anak saya cowok semua, hal itu harus mereka lakukan setiap selesai makan dimana pun juga. Itu adalah bagian dari belajar disiplin. Lalu apakah saya juga melakukan hal yang sama? iya donk… tidak jaman sekarang ngajarin anak pakai mulut, harus dengan melakukan dan menjadi contoh.

Etika keempat, hanya mengambil makanan yang mampu mereka habiskan. Iya donk… masa mau ambil seenak jidat terus makanan dibuang dengan alasan kenyang, hal itu selain mendidik anak jadi rakus, tidak bertanggung jawab, juga membuat mereka jadi tidak menghargai sesuatu yang membuat mereka hidup. Jika menghargai makanan yang membuat mereka hidup saja tidak mampu, lalu apa lagi arti dari kata menghargai itu sendiri? Itu kenapa sebelum mereka mengotori makanan mereka atau mengambil sesuatu untuk mereka makan, pertanyaan pertama yang harus mereka jawab sendiri adalah “bisa ga saya habiskan?” karena membuang makanan karena ngambil kebanyakan itu adalah pantangan keempat dan saya sangat tegas untuk masalah satu ini, bahkan saat selesai makan saja saya biasakan piring mereka bersih dari nasi maupun makanan lain, mereka harus belajar bertanggung jawab untuk perut mereka sendiri sebelum diberi tanggung jawab yang lebih luas dan besar. Lalu kalau sampai sudah terlanjur gimana? bungkus dan makan lagi di waktu lain.

Etika kelima, makan harus duduk ditempatnya sampai makan selesai. Saya melarang anak-anak makan sambil jalan sana sini, sambil main, sambil nonton, apalagi sambil melamun. Aturan ini menjadi pantangan kelima dan mutlak di rumah saya, tidak ada diantara kami (saya dan istri) atau anak-anak bisa makan di dalam kamar tidur, atau makan sambil jalan sana-sini, atau makan sambil nonton tivi, maupun makan sambil mainan handphone. Kecuali kalian sedang kondangan atau ada acara yang mengharus makan sambil berdiri seperti kuda, makan yang di meja makan, duduk, habiskan makanan mu, bereskan setelahnya, baru silahkan beraktifitas yang lain lagi.

Jika sebuah kegiatan yang dilakukan di tempat yang sebagian besar digunakan sebagai tempat utama seluruh keluarga berkumpul saja seenak dengkul dan jidat, apalagi nilai-nilai tentang respek terhadap makanan yang bisa kita tanamkan kepada generasi berikutnya. Tidak perlu setuju untuk hal ini karena ini (seperti yang saya tuliskan diatas) adalah aturan di rumah saya.

Itu adalah lima etika saya di meja makan yang saya terapkan kepada anak-anak, jadi apa etika yang kalian terapkan di meja makan? ada? atau justru tidak ada?