Hari ini, iseng saya baca ulang tulisan-tulisan yang sudah pernah saya tulis beberapa tahun lalu dan tidak sengaja sampai ke artikel ini. Tulisan di link itu adalah tulisan yang saya tulis beberapa bulan setelah kepulangan saya dari Melbourne untuk migrasi yang pertama kali dulu yang berakhir dengan kegagalan, tulisan lawas ini kemudian membuat saya banyak sekali merenung di meja kerja saya, untung hari ini sedang “tidak begitu sibuk” ya… kalau ga kan berabe. Hidup ini memang seperti opera dan setiap manusia memiliki opera mereka sendiri. Kadang kita sering lupa dengan opera kita karena terlalu banyak melihat opera orang lain dan membandingkannya dengan siapa lagi kalau bukan opera kita sendiri sehingga membuat kita lupa untuk bersyukur. Saya secara pribadi sebetulnya sudah tidak begitu mengharapkan jika bisa kembali migrasi ke Australia untuk mengejar impian saya, selain karena tabungan saya yang sudah babak belur saat itu, saya juga punya beberapa alasan saat menimbang untuk merelakan PR yang sudah saya perjuangkan setengah mati. Siapa yang akan menyangka jika dalam waktu beberapa bulan dari tulisan di link itu, kemudian Tuhan memberikan kesempatan lain kepada saya untuk mengejar kembali impian saya ke tanah Kangguru yang sudah hampir saja saya relakan itu.
Hidup ini selalu penuh dengan teka-teki, tidak ada yang bisa menebak kemana arah hidup kita akan mengalir kemudian. Yang bisa kita lakukan hanyalah bermimpi, berdoa dan berusaha mengejarnya, tidak lebih dan tidak kurang dari itu. Perjalanan yang saya miliki sampai hari ini, dengan segala pahit manis dan naik turun nya yang seperti roller coaster, masih sering membuat saya terkesima dengan kuasa Dia yang luar biasa. Saya benar-benar tidak pernah menyangka, terlebih dalam 10 tahun terakhir jika saya bisa benar-benar berada disini. Terlebih setelah kegagalan kami di 2015, yang hampir membuat saya menyerah dan melupakan impian saya untuk bisa menyekolahkan anak-anak saya di Australia dari mereka kecil. Impian terliar ini, yang pernah saya buat dalam hidup saya yang tidak hanya membutuhkan tekad tapi juga nyali yang tidak kecil membuat hidup saya benar-benar jungkir balik bagaikan roller coster dan benar-benar membuat hidup saya bergetar… menyadari sebesar itukah kuasa Tuhan saat Dia sudah berkehendak, benar-benar luar biasa… luar biasa…
Kami sudah hampir 3 tahun disini sekarang, dan sampai sekarang pun saya masih sering merasa tidak percaya dengan apa yang saya alami dan masih sering merasa tidak percaya jika ternyata apa yang saya impikan dan hanya berada dalam angan-angan ternyata bisa benar-benar terwujud. Anak-anak mulai bersekolah disini, kehidupan kami pun sudah stabil dan kualitas hidup yang kami miliki pun jauh melebihi yang kami miliki dulu. Entah bagaimana caranya semua ini terjadi, karena sepertinya semua ini terjadi begitu saja, mungkin inilah cara kehidupan bekerja dan mengejutkan kita jika kita tidak menyerah dalam berjuang. Apapun itu, saya hanya percaya jika semua berawal dari sebuah mimpi, karena jika ada sebuah impian baru bisa terwujud sebuah kenyataan. Perjalanan ini mengajarkan banyak hal kepada saya, terutama belajar untuk berserah, bersabar dan tidak putus asa saat mengejar sebuah impian.
Hidup memang bagaikan Opera… dan kita hanyalah salah satu aktor didalamnya, tidak ada yang bisa menebak kemana jalan cerita akan mengalir, yang bisa kita lakukan hanyalah bermimpi, berusaha dan berdoa. Terlepas dari semua itu, cibiran, kritik dan pendapat-pendapat yang membuat motivasi kita jatuh juga akan menjadi bagian perjalanan kita dalam mengejar impian. Jangan menyerah apalagi marah, tapi jadikan semua itu sebagai motivasi tambahan untuk membuktikan jika kita bisa, karena percayalah jika hidup itu kadang berjalan ke arah yang tidak bisa kita prediksi dan Tuhan selalu menjawab doa kita dengan cara Nya yang selalu elegan dan tidak tertebak. Lebih jauh dari itu, jangan pernah takut untuk melangkah dan mencoba karena perjalanan ribuan mil tetap harus dimulai dari langkah pertama.
Terimakasih Tuhan…. semua ini sungguh tidak terkira dan sungguh sangat berharga….