Sekotak Coklat

Tepat 2 tahun lalu, hari ini, kami menghabiskan malam terakhir kami di Melbourne karena esoknya pagi-pagi kami sudah berada di lambung Garuda Indonesia menuju Jakarta dengan transit di Denpasar terlebih dahulu.

Sebuah sejarah perjalanan dan perjuangan kami yang sempat saya coretkan dalam salah satu artikel disini. Saat itu, tepatnya 1 bulan sebelum kami pulang, saya masih sempat berpikir dan optimis jika kami bisa melewati natal disini. Dan saat itu karena keterbatasan dana yang kami miliki saya pun berencana merayakan natal bersama keluarga saya dengan sekotak coklat yang kebetulan sedang diskon gila-gilaan, dari 21 dollar tinggal 7 dollar!! Langsung saya beli 1 kotak saat itu.

Coklat itu, pada akhirnya kami buka dan makan bersama 1 minggu menjelang kepulangan kami, sambil membayangkan akan seperti apa nanti ya suasana natal disini karena kami melihat sudah banyak hiasan dan atribut natal di beberapa pojokan kota, saat itu… saya menikmati coklat itu satu persatu dengan perasaan campur aduk antara sedih dan berusaha menata ulang perasaan yang sedang ambruk-ambruk nya saat itu.

Saat itu, yang ada di pikiran saya adalah harus cepat pulih begitu sampai Jakarta karena keuangan kami saat itu benar-benar babak belur. Dan sambil menyimpan sebuah doa dan harapan untuk bisa kembali lagi mengejar impian kami bagi kedua anak-anak kami sebelum waktu PR kami habis.

1 tahun kemudian, kami benar-benar kembali lagi, dengan semangat baru, cara baru, dan strategi baru, dan dengan bantuan totalitas dari yang di Atas, walaupun saya sempat terombang-ambing, culture shock parah, swing mood dan hampir saja pulang lagi jika bukan karena beberapa kawan saya yang tidak henti-hentinya memotivasi, mendoakan dan menyemangati saya, dan istri saya yang begitu tegarnya yang selalu menjadi dinding saya saat sedang berkemelut, membuat saya berusaha bertahan sekuatnya dan sekarang sudah jauh membaik dan semakin membaik.

Kemarin, saat pulang dari kantor saya mampir ke coles supermarket karena kebetulan istri nitip dibelikan sesuatu dan dalam perjalanan pulang memang saya melewati salah satu coles didekat rumah. Setelah membeli titipan istri dan beberapa buah mangga buat anak kedua saya, mata saya tertuju pada sekotak coklat yang sama walaupun diskon nya ga seheboh 2 tahun lalu.

Dalam hati saya berkata “Kali ini saya harus bisa merayakan natal disini, dan natal-natal berikutnya” sambil saya ambil 1 kotak lalu beranjak pulang (eitss.. hampir lupa bayar).

Coklat ini, rencananya akan saya buka dan nikmati bersama keluarga kecil saya saat natal nanti. Hari yang begitu saya tunggu dan akan selalu saya nantikan di tahun-tahun berikutnya. Setelah itu, kami juga sudah merencanakan beberapa hal diantara natal dan tahun baru, salah satunya kami akan ke 12 apostles dan menginap beberapa malam di geelong.

Ahh… semoga semua lancar dan terwujud, dan saya bisa menikmati sekotak coklat bersama keluarga kecil saya di hari natal dan di natal berikutnya. Sambil membayangkan hal itu mata ini tidak lepas dari sekotak coklat dan hati ini tidak henti-hentinya bersyukur karena kami masih memiliki hari ini, disini, di kota yang cantik nan dingin ini (walaupun sekarang mulai panas lagi…).

Dan… 1 hal yang pasti adalah, pesan-pesan yang tersembunyi dari perjalanan kami mulai bisa saya rasakan satu per satu sekarang, dan itu membuat saya semakin kagum karena Dia benar-benar membawa kami setahap demi setahap, selangkah demi selangkah (tanpa kami sadari) melewati hal sulit maupun baik, dengan cara-Nya yang luar biasa dan anggun.