In the middle of between

Beberapa minggu belakangan ini gue benar-benar merasakan sebuah rasa syukur dan bahagia yang besar saat bercanda dan bermain dengan anak gue yang masih 4 bulan, ya… bercanda dan bermain karena dia sudah bisa ketawa terbahak-bahak hahaha…

Keadaan ini membuat gue menjadi agak ragu untuk meneruskan impian gue untuk migrasi ke negara lain yang lebih aman, rapi, dan layak tinggal (mis: Melbourne, Sidney, atau Auckland) untuk membesarkan anak gue.

Kenapa gue ragu, karena gue memikirkan keadaan yang harus dihadapi oleh istri dan anak gue saat harus memulai semua nya dari Nol lagi. Gue dulu pernah berada di titik terbawah kehidupan gue (yang sampai sekarang gue sendiri masih takjub gue sanggup melewati nya) dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak kembali ke titik tersebut lagi.

Gue tahu semua kembali pada yang di Atas, akan tetapi tidak ada salah nya gue melakukan beberapa persiapan termasuk investasi sedikit untuk persiapan sekolah anak gue nantinya dan salah satu nya berusaha untuk melakukan migrasi (walaupun sekarang agak ragu).

Keadaan gue sekarang benar-benar dalam posisi kejar mengejar, antara umur gue dengan kebutuhan untuk mengajukan aplikasi PR di negara lain, karena semakin tua umur gue, poin yang bisa gue dapatkan semakin kecil yang arti nya kemungkinan gue bisa migrasi makin kecil pula.

Hemm… gue rasa tidak ada yang bisa gue lakukan untuk membuat keadaan ini berubah kearah yang benar-benar gue inginkan selain berdoa dan tetap berusaha (walaupun agak ragu sekarang).

Semoga apa yang terbaik lah yang menjadi kenyataan nantinya, karena gue percaya 1 hal (dan sudah gue buktikan) yaitu Tuhan selalu menyediakan jalan bagi orang yang percaya pada Nya dan mau berusaha terus.

R,

SWD

2 Replies to “In the middle of between”

  1. knp mau pindah negara kho?

    iya penyesuaian istri dan anak itu mulai dr 0 lg. Tmn gw ada yg gt kho, skrg dia menetap d perancis.

    Like

    1. Plan sih mau ke OZ, cuman requirement IELTS nya terlalu tinggi, minta minimal 7 (buat yang ga sering pakai native Inggris kaya gue setengah mati). Mungkin kalau ada kesempatan bisa coba ke NZ atau SG, kalau ga bisa juga ya mau ga mau stay disini deh hehehe….

      Like

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.